Sumselpedia.co.id || Lubuklinggau – Diskusi publik yang diadakan oleh Barisan Pemantau pemilu Sumatera Selatan (BPPSS) DPC Silampari dalam kegiatan Pelantikan pengurus DPC Silampari, diselenggarakan pada hari Sabtu (14/10/2023), dihadapan 120-an peserta di hotel Grand Zuri Kota Lubuklinggau berlangsung penuh khimad dan meriah dengan mengangkat tema “Publik Peran Independen pemuda dalam membentuk masa depan berkualitas”
Dalam bahasan topik yang sangat menarik untuk diskusikan bersama oleh akademisi yang sudah dikenal oleh kalangan pemuda dan masyarakat yaitu Rektor Universitas PGRI Silampari Dr. H. Rudi Erwandi, M.Pd., PJ Sekda Lubuklinggau H. Tamri, S.Pd. M.M, Ketua Bawaslu Dedi Karima Jaya, S.P.
Dalam kesempatan Rektor Universitas PGRI Silampari Dr. H. Rudi Erwandi, M.Pd., dan juga pengurus Presidium KAHMI menyampaikan materi mengambil judul ” Peran Mahasiswa dan Perguruan Tinggi dalam Mengawal Pemilu Bersih 2024 untuk demokrasi yang berkeadilan” Dalam menyongsong pemilu serentak yang akan dilaksanakan di tanggal 14/02/2924 mendatang.
Ada beberapa poin peran mahasiswa dan perguruan tinggi untuk pemilu 2024, yang pertama Election Observer yaitu sebagai kontrol/pemantau jadi kampus tidak anti politik, sebagai kontrol kebijakan, Pemantauan atau pengawas pemilu dan penjaga etik/ sistem demokrasi.
Yang kedua sebagai Fasilitator yaitu kampus sebagai wadah pendidikan politik, ruang debat adu gagasan/ ide, dan tempat melahirkan politikus – politikus. Yang ketiga di adalah advokasi yaitu kampus sebagai hak-hak rakyat dan memberikan bantuan kepada masyarakat secara hukum. Dan yang terakhir adalah edukator yaitu Dosen dan Mahasiswa harus ambil peran bagian dalam pendidikan politik bagi masyarakat dan bagi pemilih pemula.
Mengingat pentingnya peran Mahasiswa menjadi garda terdepan dalam mengawal demokrasi di NKRI maka dari itu kita jangan hanya duduk diam saja tetapi ikut berpartisipasi dalam mengawasi pesta demokrasi tahun 2024 ” Ungkap Rektor Unpari dalam menyampaikan materi.
Selanjutnya Rektor Unpari memaparkan materinya bahwa dengan adanya diskusi ini dapat membuka keran Mahasiswa agar bisa ikut mengawasi atau memantau pemilu sehingga disiapkan para mahasiswa untuk peduli terhadap politik. jadi kita harus luruskan niat kita terlebih dahulu agar dapat memperbaiki dan mengawasi sistem pemilu yang ada di Indonesia, bukan untuk mencari uang ataupun mencari serangan fajar.
Pada kesempatan sesi tanya jawab salah satu pertanyaan tertuju kepada Rektor Unpari yaitu “Tanggapan Rektor unpari mengenai keputusan MK bahwa diperbolehkan untuk berkampanye di kampus?” Ujar Roki yang merupakam salah satu pemuda
“Cukup disikapi, adanya kampanye dikampus itu ada 2 syarat yang pertama atas permintaan rektor atau atas izin rektor dan yang kedua dilarang membawa atribut apapun, apabila mau datang silahkan datang dan tidak boleh memaksa. Saya sebagai Rektor memberikan kesempatan luas untuk calon pemimpin berdiskusi dengan mahasiswa khususnya di Unpari karna tempat yang paling ideal untuk bertukar pikiran, ide, dan gagasan sehingga dengan adanya pertemuan antara calon pemimpin dan para Mahasiswa dapat membedah bersama visi misi calon pemimpin.” Jawab Rektor Unpari.
Diharapkan dengan diskusi ini dapat membantu kita menggali hubungan yang lebih erat antara independensi pemuda dan pesta demokrasi yang akan kita laksanakan di tahun 2024, diskusi ini merupakan langkah awal dalam arah yang benar untuk merealisasikan solusi dan langkah-langkah kongkrit yang diambil para pemuda, pemerintah serta masyarakat.(*)